Koi Herpes Virus
Koi Herpes Virus (KHV) adalah suatu penyakit pada ikan yang disebabkan oleh virus. Merupakan golongan virus DNA dari strain herpes viridae. Pernahkah Ikan koi anda tiba-tiba mengalami kematian mendadak dengan jumlah yang banyak? Bisa jadi itu disebabkan oleh penyakit ikan ini. Virus akan tetap bersama ikan yang tetap hidup setelah terinfeksi dan berpotensi sebagai pembawa virus selama hidupnya (carrier). Virus ini hanya menginfeksi pada jenis ikan koi dan ikan mas. Keganasan penyakit koi herpes virus ini dipicu oleh kondisi lingkungan diantaranya; temperatur air yang dibawah 300 C dan kualitas air yang buruk. Penyakit ini tidak dapat menular ke manusia (zoonosis).Akan tetapi virus penyakit ini menjadi sangat penting dalam budidaya ikan karena proses serangannya yang sangat cepat, sehingga dalam waktu seminggu aja ternak ikan kita bisa saja habis.
Gejala klinis penyakit penyakit Koi Herpes Virus /KHV
• nafsu makan ikan menjadi berkurang, megap-megap dan cenderung dipermukaan karena mengalami kesulitan bernafas karena insang rusak.
• Terdapat bercak atau binti-bintik warna merah dan putih pada insang, bercak atau bintik putih muncul akibat nekrosis atau kematian jaringan insang. Insang tersebut akan tampak lebih pucat kemudian terjadi pembusukan
• Mata ikan menjadi cekung dan terjaadi lecet pada kulit ikan.
• Sering diikuti inveksi sekunder oleh bakteri, parasit dan jamur.
• Jika dilakukan pemeriksaan histopatologi pada ikan sakit, lesi yang paling menonjol adalah pada organ insang, kulit, ginjal, limpa, hati dan sistem pencernaan.
• Terjadi kematian masal ikan dalam waktu 1-7 hari.
Cara Penyebaran Penyakit
Cara penyebaran dan penularan Koi Herpes Virus /KHV melalui kontak langsung dengan ikan yang terinfeksi, lendir dari ikan terinfeksi dan air, lumpur atau yang lain/vektor yang telah masuk ke dalam kolam dan kontak langsung dengan organisme yang telah terkontaminasi.
Pengobatan
Pengobatan penyakit ikan khususnya koi herpes virus dengan sistem panas dapat dilakukan dengan cara; mengeluarkan ikan dari kolam utama ke kolam isolasi atau akuarium. Pastikan bahwa air yang digunakan di tempat isolasi memiliki suhu sama dengan air kolam asal ikan. Selanjutnya secara perlahan-lahan panaskan air dalam kolam isolasi hingga 30° C (tidak lebih dari 1 ° C per jam). Biarkan ikan berada pada kolam isolasi tersebut selama 7 hari. Hindari pemberian makan selama proses pengobatan karena akan mebuaat ikan menjadi strees. Setelah perlakuan panas 7 hari selesai, secara perlahan-lahan dinginkan air hingga suhu 27 derajat C. Setelah mencapai suhu ini, dapat dimulai pengobatan dengan antibiotik. Jika ikan tidak mau makan, dapat diberikan produk probiotik khusus untuk ikan.
Pencegahan
• desinfeksi sebelum/selama proses produksi
• Gunakan ikan bebas Koi herpes virus /KHV dan karantina (penerapan biosecurity)
• Mengurangi padat tebar dan hindari stress
• Kenali musim sukses & gagal dalam usaha budidaya (kaitannya dengan kondisi lingkungan, kualitas dan kuantitas air)
Related Posts