Ada banyak faktor yang memicu munculnya rasa nyeri di dada. Oleh karena itu, untuk mengatasi rasa nyeri dada perlu diselidiki faktor penyebabnya terlebih dahulu. Pada umumnya, gangguan nyeri alat visceral (nyeri karena organ tubuh) tidak terlalu sakit. Misalnya sakit pun, tidak sampai menyiksa penderita. Sakit ini biasanya seperti ada beban berat yang menekan rongga dadanya dan juga terasa enek. Gejala seperti ini biasanya akan berangsur-angsur menghilang dengan melakukan beberapa gerakan ringan, misalnya duduk dan istirahat dengan tenang.
Adapun rasa nyeri kardial adalah rasa sakit pada dada yang memerlukan beberapa pengobatan spesifik sesuai dengan penyebab gejala yang jelas. Untuk kasus ini, cara meredakan dapat diawati seperti saat meredakan nyeri visceral. Namun, jika tidak kunjung hilang, lakukan beberapa cara berikut ini:
Di rumah sakit, penderita nyeri dada akan menjaiani pemeriksaan fisik, laboratories, dan foto rontgen. jika dibutuhkan, juga akan dilakukan elektrokardiografi dan ekokardiografi. Setelah diperoleh kepastian adanya penyempitan pembuluh koroner, maka dilakukan angiograft. Bisa juga dipilih pemeriksaan kombinasi ekokardiografi dan tes uji latih y-ang disebut stress echocardiography « Cara ini dapat memvisualisasikan segmen dinding jantung yang diduga mengalami gangguan pasokan oksigen.
Pemeriksaan yang tergolong baru adalah Magnetic Resonance Angiography (MRA). Untuk mengetahui area jantung mana yang mengalami gangguan pasokan darah, bisa dilakukan pemeriksaan dengan radio isotop Thalium atau Technicium. Teknik invasif seperti katerisasi mempunyai sensitivitas hampir 100 persen. Namun, teknik ini hanya dikerjakan bila memang indikasinya benar-benar positif.
adjis alamsyah
Friday, December 16, 2011
Related Posts