KESEHATAN : Penyakit Diare Dapat Sebabkan Kematian
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Penyakit diare (gastroenteritis) rentan diderita anak kecil. Masalah terbesar yang menyebabkan diare adalah kebersihan yang tidak terjaga.
Selama ini banyak orang tua yang menganggap enteng jika bayi atau anaknya mengalami diare. Akibatnya, ketika datang ke dokter sudah terlambat, pasien kekurangan banyak cairan dan lemas. Bahkan pada keadaan dehidrasi berat, anak sudah tidak sadar.
Jika dibiarkan berlarut, diare akan mengakibatkan dehidrasi dan selanjutnya shock, bahkan kematian.
Bayi berumur kurang dari satu bulan sudah dinyatakan diare jika frekuensi buang air besarnya sudah lebih dari empat kali dalam sehari. Sedangkan bayi di atas satu bulan jika frekuensinya lebih dari tiga kali dalam sehari.
"Orang tua harus menjaga kebersihan anaknya agar terhindar dari diare," kata dokter spesialis anak RSUDAM, Murdoyo, Selasa (29-11), di ruang konsultasinya.
Murdoyo mengatakan selain karena faktor kebersihan, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan diare pada anak-anak. Faktor-faktor tersebut antara lain infeksi saluran pencernaan karena bakteri, virus atau parasit.
Untuk anak diare tanpa dehidrasi, berikan seperti cairan oralit, larutan gula garam, serta makanan atau buah yang mengandung air. Sedangkan untuk pada bayi, berikan ASI lebih dengan menambahkan oralit.
Jika diare tidak membaik dalam lima hari atau mulai muncul tanda-tanda dehidrasi segera hubungi dokter. Selama anak tidak menampakkan tanda dehidrasi biasanya diare akan berhenti sendiri tanpa perlu obat-obatan. "Yang dikhawatirkan dari diare adalah terjadinya dehidrasi," kata dia.
Murdoyo menambahkan oralit merupakan salah satu cairan pilihan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
Selain itu, agar anak terhindar dari diare biasakan anak untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan. Ajari anak agar tidak jajan sembarangan. Kemudian biasakan anak untuk langsung mengatakan pada orang tuanya jika terserang diare dan penyakit apa pun untuk penanganan.
Diare pada anak masih merupakan problem kesehatan dengan angka kematian yang masih tinggi, terutama pada anak umur 1—4 tahun. Di RSUDAM, setiap tahun pasti terjadi kematian anak karena diare sebesar 10%. Dari 10 anak yang terkena penyakit diare, ada 1 pasien anak yang meninggal dunia setiap tahunnya.
"Sebenarnya setiap tahun anak yang terkena penyakit diare menurun. Namun, terjadi peningkatan pada pergantian musim hujan dan panas," kata dia.
Pada November ini sudah ada 15 anak yang terkena penyakit diare dan di dirawat di ruang Alamanda RSUDAM. Sebelumnya, pada Agustus ada 27 anak yang terkena diare, September 60 anak, dan Oktober 55 anak. (MG5/K-2)
Share this post
adjis alamsyah
Sunday, December 25, 2011
Related Posts